2015.11.7
9:18 PM
membaca diary SD ternyata benar - benar berpengaruh. sejak saat itu, aku belum bisa move on dari nostalgia SD. mendengarkan lagu - lagu yang kudengar ketika SD, menonton acara TV favoritku ketika SD; idola cilik di youtube adalah kegiatan yang paling kusukai akhir - akhir ini. tak jarang, air mata sampai jatuh karena sangat rindunya aku pada kehidupan SD ku yang sederhana.
tak kusangka, ternyata aku se-bangga ini dan se-bersyukur ini pernah menuntut ilmu di SD negeri. jauh dari gaya hidup mewah, kami semua sederhana. bukan bermain game game di gadget, kami punya permainan tradisional yang jauh lebih seru. bukan jalan - jalan ke mall, kami berputar - putar menyusuri jalan naik sepeda di siang hari, dan jika lelah kami akan istirahat sebentar di warung pop ice yang kami temui. bukan chatting di LINE, kami SMS dengan bahasa alay dan pesan - pesan lucu. berbeda jauh dengan lingkunganku di SMA saat ini. teman - temanku di SD dengan gaya hidup mereka mengajariku banyak mengajariku hal - hal menyenangkan.
bicara tentang hari-hari di SD, akan muncul ribuan memori yang dengan mudahnya menjatuhkan air mataku. tapi tak mungkin rasanya menuliskan semua di blog ini, jadi aku hanya akan menulis satu hari yang mungkin paling aneh dan khas SD?
---
suatu hari di tahun 2010 yang panas. hari itu hari kamis, atau rabu? bahkan mungkin senin atau selasa. entahlah, aku sudah lupa. yang jelas, ada pelajaran olahraga hari itu, pelajaran yang menjadi favorit banyak anak SD. selepas jam olahraga, maka dimulailah jam istirahat. kami kembali ke kelas.
entah siapa yang memulainya, anak - anak bermain semprot air dari balon - balon air yang kebetulan hari itu dijual di depan sekolah. balon - balon air yang berwarna - warni dengan berbagai bentuk itu dipecahkan dengan cara dilempar ke orang lain. bukannya marah, orang yang kena malah senang dan membalas dengan melempar balon air juga. tiba - tiba saja, satu kelas sudah bermain air.
ketika balonnya habis, kami segera membelinya lagi dalam jumlah banyak. tak mau menyia nyiakan waktu, kami bahkan berlari ke si penjual balon air. seluruh uang jajanku waktu itu-- 5000 rupiah, kuhabiskan untuk membeli balon air yang akan dipakai bersama - sama.
ternyata tambahan balon air itu juga belum cukup. akhirnya seseorang berinisiatif membeli air minum kemasan gelas untuk bermain semprot-menyemprot air ini. entah sudah berapa gelas yang kami habiskan, berapa banyak air minum yang kami buang - buang waktu itu. untuk ukuran kelas 6 SD, hal ini sangat kekanak-kanakan. kebanyakan anak kelas 6 SD akan berlomba - lomba terlihat dewasa, tak terkecuali kami. tapi pada hari itu, kami melupakan tuntutan pertumbuhan itu sejenak dan bermain layaknya anak kecil.
seragam, sepatu, bahkan rambut kami semuanya basah. tentu saja, kelas pun basah. senang? banget.
jam istirahat selesai. seharusnya kami belajar bahasa sunda, namun guru kami yang kaget melihat kondisi kelas yang basah itu memutuskan meniadakan pelajaran bahasa sunda dan menyuruh kami membersihkan kelas.
setelah jam bahasa sunda habis, kami melanjutkan pelajaran dengan kelas yang sudah lumayan kering. seragam, rambut, sepatu kami masih basah, yang pasti sangat tidak nyaman. namun perasaan tidak nyaman itu bukan apa - apa dibanding kesenangan dan kenangan yang kami dapat. lagi pula, selagi belajar, rambut kami mengering dengan sendirinya.
benar - benar kenangan yang berharga.
peace, from the gap-toothed Rani. (plus rambut dan seragam yang basah)
0 comments:
Post a Comment